Komunitas Premature Indonesia, tempat ngumpulnya Preemie Parents

Akhirnyaaaa….ku menemukan mu….

#pasti baca nya sambil nyanyi kan, hayo ngaku… Orang saya aja nulisnya sambil nyanyi kok 🙂

WhatsApp Image 2017-10-27 at 07.56.03.jpeg

Saya lagi seneng nih makanya sampe nyanyi-nyanyi cempreng gini hihihi… Karena … akhirnya saya menemukan komunitas premature indonesia, setelah selama ini suka galau sendiri menghadapi tumbuh kembang Aira, si kakak cantiknya yang lahir prematur. Meskipun baru gabung Juli tahun ini, errr…agak telat sih memang… Padahal komunitas ini sudah ada sejak 2014 dan sudah melakukan kegiatan sejak 2015 (hellow…kemana aja bu hehehe?)

Tahun 2015, komunitas Premature Indonesia (selanjutnya disingkat PI ya) melakukan Seminar Tentang Prematuritas yang bekerjasama dengan RSIA. Evasari, kemudian berlanjut di minggu berikutnya dengan aksi simpatik meminta tanda tangan dan dukungan dari masyarakat saat acara Car Free Day di Bundaran HI Jakarta.

Gathering komunitas PI – 2015

Tahun 2016 Komunitas Premature Indonesia bekerjasama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia mengadakan talkshow dengan pembahasan pentingnya Kangaroo Mother Care (KMC) bagi-bayi prematur, yang dihadiri oleh para orangtua prematur serta para mahasiswi FKM dan D3 Kebidanan.

WPD2016

Gathering Komunitas PI – 2016

 

Nah di tahun 2017 ini alhamdulillah saya berkesempatan menjadi penanggung jawab acara gathering nya komunitas PI. Seperti gathering tahun-tahun sebelumnya, acara ini bukan sekedar acara kumpul-kumpul terus…udah–pulang, tapi disisipin juga dengan pesan penting sebagai bekal merawat anak-anak prematur kita yang istimewa. Untuk tahun ini diisi dengan talkshow Pentingnya ASI di masa awal kehidupan bayi prematur dan Imunisasi wajb bagi bayi prematur. Pentiiiing banget kan….

wpd2017

Gathering Komunitas PI – 2017 (ada saya nyempil disini, yang mana cobak?

 

Alhamdulillah acara yang dilangsungkan di Anjungan Bengkulu TMII pada 29 Oktober 2017 lalu berjalan lancar. Bahkan dihadiri juga oleh surprise guest mbak Cynthia Lamusu dan mas Surya Saputra yang juga preemie parents dari Tatjana dan Bima.

 

CL

Mas Surya Saputra & Mbak Cyntia Lamusu, dr. Agung Zentyo (Founder PI), dr. Ning Rahardhiyanti & Ibuk Mima (tim edukator PI)

 

Sayangnya surprise guest satu lagi, dokter SpoG fetomaternal kesayangan saya (you know who kan yaa….), batal hadir karena pas ada tindakan/pasien di jam itu. Padahal ibuk ibuk yang pernah punya anak prematur, pasti pengen nanya tips supaya kelahiran berikutnya tidak terulang prematur lagi, langsung ke ahlinya. Yo wes maap ya buk ibuuuk, belum rezeki berjumpa beliau…

Oh ya kegiatan komunitas PI ini tidak berhenti sampe digathering aja loh. Tapi mereka juga ada Facebook Grup Premature Indonesia (Komunitas Prematur Indonesia), Instagram (@premature.indonesia) dan Whatsapp Group per wilayah.

Nah kalo ada yang mau colak-colek saya (ya kali ada ya, hahaha Ge-eR dikit), saya gabung di WA grup wilayah Jabodetabek dan Banten. Buat saya WA grup ini istimewa karena anggota nya bukan cuma preemie parents awam macam saya yang butuh banyak bimbingan, tapi ada juga dokter, konselor AIMI, ahli gizi, dll.

Dan kesamaan kita semua adalah… sama-sama punya anak prematur *toss ah.

Jadinya obrolan nya nyambung dan klik, asal gunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar ya, no bahasa alay jaman now… karena mimin nya pada galak-galak hihihi… Enggak kok, mimin nya pada baik selama kitanya juga ngikutin rules.

Ssssttt…komunitas PI juga punya merchandise unyu-unyu loh, contohnya seperti kaos yang dipakai kak Aira ini, ucul, unyu, dan ungu….

Jadi…… buat semua orang tua bayi prematur yang pengen tau tumbuh kembang bayi prematur, atau bagaimana stimulasi nya, atau pemberian ASI bayi prematur, atau masalah berat badan bayi, atau adanya alergi tertentu, pokoknya mau nanya apa aja soal bayi prematur… boleeeeeh loh kakak…

Silakan bergabung di Komunitas Premature Indonesia.

 

Salam,

Bunda Aira

 

Note: semua foto-foto diatas (kecuali foto anak saya ya) adalah foto-foto milik FB Group Premature Indonesia

Saya tetap disini…

Baiklah…setelah postingan terakhir saya disini adalah di tahun 2015 menceritakan DILEMA saya mau tetap disini atau pindah blog? Yang terjawab setahun kemudian dengan launching nya blog baru bertema twinkle-twinkle little star.

Haseek jadi pindahan blog ini kan ini ceritanya. Tercatat postingan pertama saya di blog baru itu tahun 2016. Dengan ekspektasi 1 bulan paling tidak ada 1 tulisan. Sounds great lah ya…

Sayangnya blog twinkle star itu kemudian tak terurus, terbengkalai, dan tergelatak tak berdaya #kesian kan#

Dari cita-cita 1 bulan bikin 1 post, realita nya adalah 1 tahun 1 post, hahaha…

Dan setelah dipikir-pikir, handle 1 blog aja saya susah payah, apa kabar 2 blog?

Belum kalo mau ikut Give Away #maklumin lah ya, emak-emak kan suka gratisan# , ada yang mensyaratkan blog nya punya minimum lima postingan. Lah artinya saya baru bisa ikut GA nya 5 tahun lagi dong #kan tadi 1 tahun 1 blog hehehe# Lama beuut …

Baeklah… Jadi….

Intinya SAYA TETAP DISINI aja deh.

Maafkan kegalauan saya beberapa tahun ini. Mudah-mudahan ga ada yang keberatan kalo isi blog ini bakalan random sama cerita saya yang kini berstatus emak anak tiga.

Nantikan postingan saya selanjutnya ya…

 

 

Dilema

Horeee…akhirnya berhasil juga masuk ke blog ini lagi. Eh bukan karena sebelumnya di-hack atau apalah apalah ya, tapi saya lupa password nya #huhu maafkan, padahal udah tau pelupa tapi bikin password kok beda-beda

Dilema sebenarnya sama blog ini, tujuh taon lalu saat pertama kali bikin postingan disini, kepengen nya bener-bener me-record apa saja yang saya lakukan terkait perjuangan mendapatkan buah hati, makanya dikasih nama ‘bundawannabe’.
Nah sekarang saat sudah jadi bunda dari 2 orang putri cantik, saya jadi ragu-ragu, masih perlu kah diceritakan bagaimana pengalaman saya menjadi bunda DI BLOG INI?

Rasanya jadi kurang sesuai ya sama judul blog nya, dan entah kenapa-sebagai yang pernah merasakan jatuh bangun nya jadi pejuang momongan, saya ngerasa nggak enak aja ‘pamer kemesraan’ sama anak-anak di blog ini, dimana 99% pembaca yang terdampar di blog ini dari tautan google karena searching informasi tentang program kehamilan.

Oke … Jadi kesimpulannya nggak perlu kan ya nulis suka-duka jadi bunda di blog ini? Continue reading

[EVENT] Ngobrol-ngobrol cantik tentang infertilitas dan program hamil

Haloo bunda-bunda cantiiiiik ….

Ada yang galau kenapa belum hamil-hamil juga?

Atau penasaran pengen tau apa aja sih masalah ketidaksuburan?

Trus mau ikut program hamil tapi bingung bagaimana memulainya, apa saja yang harus disiapkan de-el-el ….

Yuuuuk semuanya … ikutan ngobrol-ngobrol santai bersama para penulis buku best seller: Jangan Menyerah Bunda (Anies Anggara | Dessy | Ayik) dan dokter SpoG ngetop yang ahli dibidang fertilitas (dr. Irham Suhaemi, SpoG dari RS. Bunda dan Klinik Morula IVF Jakarta)

Catet waktunya ya: Continue reading

Alhamdulillah ‘kebobolan’ …

Alhamdulillah… Dikasi rezeki lagi. Jadi ceritanya, tahun ini Aira akan punya adik, Insyallah. Saya istilahkan ‘kebobolan’ karena ini sama sekali tidak direncanakan.

Sebenarnya saya belum berniat untuk menambah momongan dalam waktu dekat. Alasannya terutama karena saya ingin fokus ke Aira dan tumbuh kembangnya. Setidaknya saya ingin memberikan hak Aira mendapat ASI minimal 2 tahun.

Alasan lain karena saya sendiri merasa belum siap. Saya masih trauma dengan Pre-Eklampsia, masih sering terbayang-bayang sosok bayi mungil dengan badan penuh selang dan kabel, hiks 😦

Meski begitu … saya juga belum ikut kontrasepsi apapun, bahkan sekedar googling atau mencari infopun belum saya lakukan. Nah lo … kontradiktif kan? Tapi bisa dimaklumi lah ya …  Setelah kami jatuh bangun saat program hamil, rasanya ga kepikir untuk ‘menghalangi’ dengan ber-KB apapun. Continue reading

[Sharing] Merawat Bayi Prematur – Bagian 2 (saat di rumah)

Setelah deg-degan berulang kali di bagian 1, ternyata ada bagian lebih menyeramkan di bagian kedua ini. Saat Aira dirumah sakit, kalo terjadi sesuatu yang urgent, masih ada suster dan dokter yang sigap, dan lingkungan rumah sakit juga pastinya cepat tanggap.

Nah kalo udah di rumah dan ada apa-apa gimana? Saya harus bagaimana? Kalopun harus bawa Aira segera ke rumah sakit, masih perlu waktu 15 menit mencapai rumah sakit terdekat dari rumah. Itu kalo bundanya lagi ‘pinter’, lah kalo bundanya lagi ‘oon’ bengong aja gimana? Huhuhu … Continue reading

[Sharing] Merawat Bayi Prematur – Bagian 1 (saat di rumah sakit)

Saat Aira terlahir prematur, saya sebenarnya sangat-sangat tidak siap apa yang harus saya lakukan untuk bayi prematur mungil saya. Bisa ditebak kemudian kemana saya harus bertanya? Yup, yang paling mudah adalah G.O.O.G.L.E.

Sayangnya kebanyakan yang muncul dari hasil googling (berbahasa Indonesia) sungguh ‘menyeramkan’. Begitu banyak kelainan yang mungkin timbul, begitu banyak syarat & ketentuan yang harus diperhatikan dalam merawat bayi prematur. Seolah bayi prematur sedemikian ringkihnya. Dan tentu saja semua hal tersebut menakutkan saya sebagai ibu baru 😦

Kenyataannya…merawat bayi prematur tidaklah sesulit yang dibayangkan (tapi saya juga nggak bilang mudah loh). Intinya postingan kali ini saya pengen memberikan sharing berimbang bagaimana saya menjalani hari-hari merawat bayi mungil yang saat ini sudah beranjak gadis (halah baru juga 19bulan Aira nya bun, hehehe). Continue reading

Sewa Inkubator GRATIS…

Time flies, tidak terasa sebentar lagi Aira akan berumur setahun yeiii… *buat yang mau ngasih birthday gift untuk Aira silakan ya xixixixi… Dan di tengah tengah ke(sok)sibukan saya menyiapkan “pernak pernik ultah nya” (sengaja dikasi tanda kutip karena bukan bener bener ada perayaan ultah ya), saya teringat kembali kesibukan yang hampir sama dalam rangka menyambut baby Aira pulang ke rumah. Bukan penyambutan semacam menghias kamar, mencari box bayi, boneka, balon warna warni dsb… Tetapi kami sibuk hunting inkubator.

Sejak berumur 2 minggu dan kondisi Aira dinyatakan stabil, sebenernya kami sudah pengen banget membawa Aira pulang ke rumah, sudah mengumpulkan  aneka jurnal pendukung serta diskusi panjang lebar dengan saudara yang bidan, tinggal mencari inkubator karena kami khawatir Aira mengalami hipotermia. Meskipun tetap saja kami baru bisa membawa Aira pulang setelah 32 hari, setelah berat badannya mencapai 1.8 kg.  Tapi toh pencarian inkubator terus berlanjut. Kami menyambangi pasar pramuka yang katanya terlengkap untuk alat alat kesehatan. Memang banyak segala rupa inkubator disana, sayang nya duit enggak bohong hehehe… Yang harga 1-2 juta sih ada, tapi yang kami taksir harga nya diatas 5 juta semua,  huhuhu… Rasanya sayang aja  kalo dah beli mahal mahal padahal masa pake nya hanya sebentar *apalagi waktu itu masih bingung mikir biaya nebus Aira dari rumah sakit Continue reading

Anak = Pembawa Rezeki

Postingan intermezzo.

Sebenarnya saya termasuk tipe yang kurang beruntung di urusan undian, kuis berhadiah, giveaway, doorprize atau apapun nama nya (eh maap lupa, pernah sekali sih dapet Nokia 3315, hape paling ngetop di jaman nya dari pembersih absol*t). Padahal sebagai wanita *tsaaaah tentu saja saya suka semua yang berjudul GRATIS (dan DISKON). Tapi apa daya kalo kenyataan berkata lain…

Naaaaahhh….semenjak jadi ibu kesukaan saya terhadap yang GRATIS GRATIS itu ternyata semakin menjadi *haha. Dan incaran nya tentu saja barang yang berhubungan dengan kiprah saya sebagai emak emak, misalnya pompa asi, strelizer, gendongan, baju menyusui, pernik pernik Aira seperti baju atau mainan. Bukan berarti saya nggak pengen barang gratisan macam HP, Ipod, Iphone, Laptop, mobil loh ya, bukaaaan… Tapi ya memang itulah barang barang yang saya inginkan, saat itu….dan sampai saat ini….

Oke, kembali ke yang gratis gratis lagi, jadi inilah daftar barang barang gratis yang pernah saya dapatkan: dum…dum…dum…drumroll…. Continue reading